Minggu, 22 Maret 2009

Nampak Tilas Pemikiran Menyongsong Kampanye Pemilu 2009

Nampak tilas "PEMIKIRAN MENYONGSON KAMPANYRE PEMILU 2009"

TEROPONG PEMILU 2009 menulis "Pertaruhan masa depan Indonesia" Edisi – 01 Waspadai Partai dan Caleg bermasalah

Para caleg pemilu 2009 umumnya berkata ingin mengadakan perubahan. Perubahan itu bisa terjadi menjadi lebih baik dan bisa juga terjadi menjadi lebih buruk. Masa depan bangsa Indonesia akan banyak dipengaruhi oleh hasil pemilu 2009, oleh karenanya Pemilu 2009 adalah merupakan pertaruhan masa depan Indonesia. Sudah bukan rahasia lagi, banyak muncul caleg caleg karbitan dan caleg caleg bajing loncat disamping caleg caleg bermasalah yang diusung oleh partai partai bermasalah yang punya banyak uang untuk publikasi caleg. Kita semua harus menyelamatkan masa depan Indonesia dengan memilih caleg berkualitas dari partai partai yang tersebar, bukan memilih partai partai secara tradisionil. Semua partai idola masyarakat telah tercemar dan terkontamisasi oleh para tokoh dan anggotanya yang bermasalah yang merusak citra partai, tidak perduli partai yang menyandang agama atau yang berbasis agama, sehingga mendapat predikat sebagai partai bermasalah. Hindari untuk tidak memilih caleg caleh carbitan dan caleg bajing loncat yang hanya mencari keuntungan sesaat. Caleg seperti ini dapat menimbulkan masalah bangsa kemudian hari, mereka akan mengutamakan kepentingan diri sendiri diatas kepentingan rakyat bersama. Kriteria caleg dan partai bermasalah adalah bila terpenuhi salah satu atau hal hal berikut: (1). Terlibat korupsi dan kolusi, untuk memperkaya diri dan partainya. (2). Partai yang tidak segera memecat anggotanya yang terlibat korupsi. Yang demikian menjadi indikasi partai tersebut terlibat dan melindungi anggotanya yang bersalah mencuri uang rakyat. (3). Mereka yang melanggar konstitusi partai karena tidak terpenuhi keinginannya sehingga membentuk partai baru. Mereka tidak bisa berdialog secara benar. Dialognya kebanyakan dialog basa basi dan dialog dusta. Mereka tidak bisa dipercaya. (4). Mereka yang terhormat yang melanggar susila dan tidak mendapat sangsi dari partainya, merupan indikasi partai kurang memperhatikan masalah kesusilaan. (5). Mereka yang membangun image atau citra diri dan partai dengan mengusung gambar mencatut nama tokoh tokoh seperti Hamka, Hatta, H.Ahgus Salim, Sukarno, tokoh Ulama dan lain lain sebagai latar belakang gambar dirinya, seolah olah mereka memperjuangkan aspirasi tokoh itu padahal mereka sesungguhnya tukang catut politik yang tidak berjuang meneladani tiokoh tokoh itu. (6) Memberi sedikit bantuan disertai janji janji bantuan yang lebih besar dikemudian hari kalu terpilih. Pada umumnya caleg seperti ini dusta, mereka hanya menyebar janji palsu. Uang pemberian mereka boleh diterima tapi memilih hendaklah berdasarkan suara hati yang paling dalam. Amati dan waspadai partai baru pecahan dari suatu partai lama. Orang partai ini rata rata tidak taat asas dan mudah melanggar disiplin partai, mudah pecah belah, tidak konsisten, berbahaya. Jika itu partai Islam atau berbasis masa Islam, berarti tokoh pemecah belah itu tidak memahami aturan siyasah islamiyah, tidak mampu bermusyawarah dan berdialog secara jujur dan ideologis, dialognya dusta dan secara tidak sadar mendustakan agama, nauzubillahi minzaliq. Perhatikan juga mereka mereka yang caleg yang berstatus pemimpin pemerintahan tingkat propinsi atau kabupaten yang ada anak buahnya langsung tersangkut korupsi, Jika mereka tidak bersengkol dengan anak buahnya, berarti mereka tidak becus sebagai pemimpin, tidak bisa atau tidak mengerti mengontrol anak buah dan tidak paham administrasi. Hindari memilih orang seperti ini, tidak becus sebagai pemimpin, mereka setidaknya akan membiarkan terjadinya kemungkaran. Berbagai undang undang yang dibuat partai partai yang berkuasa sekarang ternyata ada yang dimansuhkan (dibatalkan) oleh mahkamah konstitusi karena tidak sesuai dengan jiwa UUD 45 dan UU itu ternyata mengandung maksud untuk mempertahankan dan melanggengkan kekuasaan. Ini adalah praktek praktek politik zaman order baru yang akan mematikan kembali demokrasi dan mengulangi otokrasi yang akan memasung hak politik rakyat. Kalau partai partai dan caleng caleg bermasalah ini harus mengurus negeri ini bagaimana mungkin kita berharap perbaikan atas Indonesia tercinta. Tekat para pejuang 1945 yang sekarang telah menjadi veteran pejuang kemerdekaan adalah untuk memerdeka-kan bangsa Indonesia dari penjajahan kapitalisme dan imperialisme banga asing dengan tekat yang bulat ” merdeka atau mati”. Sekarang banyak tokoh partai partai politik penentu kebijakan yang mejadi bagian kapitalisme dan imperialisme membangun kerajaan ekonomi menguna-kan kekuasaan sehingga terjadi kondisi yang tidak sesuai dengan jiwa UUD 1945, terjadi ketimpangan ekonomi luar biasa dinegeri yang kaya sumber kehidupan ini, dimana jumlah besar kekayaan bangsa berada ditangan sedikit orang dan sedikit kekayaan bangsa berada ditangan banyak orang. Rakyat kecil selalu terombang ambing dan menderita dalam fluktuasi ekonomi yang sering berubah disebabkan pertarungan kaum kapitalis yang bergerak dalam sistem ekonomi riba yang menhalalkan segala cara untuk mendapat keuntungan. Penjajahan ekonomi oleh kapitalis bangsa sendiri tercipta dari kebijakan partai parai politik berkuasa penentu kebijakan disamping penjajahan ekonomi oleh kapitalis bangsa asing yang diberi kesempatan oleh sistem politik yang diterapkan oleh partai partai politik berkuasa. Menerapkan sistem ekonomi syari’ah dan peraturan perundang undangan yang berpijak pada ketentuan agama adalah merupakan kebutuhan yang tidak boleh tidak untuk menyelamatkan generasi masa depan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu dipilih caleg caleg berkualitas yang mengerti masalah dan yang berorientasi untuk menegakkan nilai nilai moral dan agama dengan ilmu dan teknologi.