Jumat, 15 Juli 2011
Minggu, 03 Juli 2011
SURYADARMA ALI SELAKU MENTERI AGAMA R.I. MEMPERKERUH PERPECAHAN SYARIKAT ISLAM
DEWAN PIMPINAN PUSAT SYARIKAT ISLAM
Jalan Taman Amir Hamzah No. 2 Jakarta Pusat 10320
Telp./Fax. (021) 8297193
SURYADARMA ALI SELAKU MENTERI AGAMA R.I.
MEMPERKERUH PERPECAHAN SYARIKAT ISLAM
Suryadarma Ali selaku Menteri Agama RI telah memperkeruh perpecahan di tubuh Organisasi SI dengan menghadiri apa yang disebut “MUKERNAS Syarikat Islam” yang diselenggarakan di Bandung tanggal 29 Juni 2011 oleh mereka yang melakukan makar terhadap organisasi SyarikatIslam.
Sebelumnya DPP Syarikat Islam telah memberitahukan secara tertulis lewat surat PP LT SI No. 11061501/LTSI39/U tgl 15 Juni 2011 H agar Suryadarma Ali selaku Menteri Agama RI untuk tidak menghadiri acara tersebut, karena akan memperkeruh dan memperlebar pertikaian/konflik dikalangan Kaum Syarikat Islam apalagi posisi beliau sebagai Ketua Umum Partai Politik (PPP) yang dalam waktu dekat akan melaksanakan muktamar, maka kehadirannya itu bisa diterjemahkan sangat penuh dengan nuansa kepentingan politik.
Dewan Pimpinan Pusat Syarikat Islam juga menilai Suryadarma Ali selaku Menteri Agama dan selaku Ketua Umum PPP telah melakukan langkah tidak bijaksana dan jauh dari kesan kenegarawanan dengan menghadiri dan membuka Mukernas yang diselenggarakan oleh mereka yang bermasalah (melakukan makar) terhadap organisasi Syarikar Islam.
Dewan Pimpinan Pusat SI menilai bahwa Suryadarma Ali adalah sebagai pemimpin ummat yang lemah, tidak memahami dan tidak konsisten terhadap masalah pokok persatuan dan kesatuan ummat tapi lebih memikirkan kepentingan pribadi untuk mempertahankan kekuasaan sebagai Ketua Umum PPP dengan memanfaatkan konflik di tubuh Syarikat Islam, karenanya DPP SI prihatin dengan nasib ummat Islam pada umumnya dan kaum SI pada khususnya jika Suryadarma Ali memimpin kembali PPP karena sudah dapat dipastikan ummat Islam dan kaum SI pada khususnya akan semakin terpecah belah.
Selanjutnya, sebagai penjelasan agar tidak salah memberikan penilaian terhadap organisasi Syarikat Islam karena adanya perbuatan makar yang dilakukan mereka yang tidak istoqomah, kurang mengerti dan atau tidak mau mengerti dengan AD/ART SI, yang telah menyeret Menteri Agama RI yang kebetulan sebagai Ketua Umum PPP yang akan menyelenggarakan Muktamar pada waktu dekat, perlu kiranya disampaikan bersama ini beberapa hal mengenai keberadaan dan kerangka dasar aturan organisasi Syarikat Islam serta proses pelanggaran yang dilakukan mereka yang membuat kekacauan dalam organisasi Syarikat Islam.
1. Bahwa Syarikat Islam adalah sebuah organisasi pergerakan yang bermuatan dakwah Islam pertama di Indonesia, yang keberadaannya didahului dengan berdirinya Serikat Dagang Islam pada 16 Oktober 1905 di Surakarta (Solo), bertujuan hendak menjalankan Islam dengan seluas luasnya syariat dan sepenuh penuhnya asas, sehingga terwujud Islam sebagai rahmatan lil alamin, yang memberi keadilan, kedamaian, kesejahteraan, keamanan dan perlindungan bagi segala golongan penduduk yang beragam suku ras dan agama.
2. Bahwa ketentuan hukum tertinggi dalam Organisasi Syarikat Islam setelah Al Quran dan Sunnah Rasulullah yang nyata adalah Anggaran Dasar dan Anggran Rumah Tangga yang diputuskan dalam Majelis Tahkim Syarikat Islam sebagai badan Musyawarah tertinggi dalam Organisasi Syarikat Islam yang mengikat dan harus ditaati oleh seluruh anggota organisasi Syarikat Islam.
3. Majelis Tahkim ke 39 Syarikat Islam telah diselenggarakan tanggal 23 s/d 25 April 2010 di Ciaro, Kabupaten Bandung Jawa Barat, sesuai dengan aturan organisasi, dilaksanakan bersama oleh Dewan Pusat, Lajnah Tanfidziyah dan Majelis Syar’i dan dihadiri oleh utusan Wilayah dan Cabang Cabang (wufud) organisasi Syarikat Islam yang sah yang berhak hadir dan mempunyai mandat yang diperiksa oleh panitia mandat.
4. Segala keputusan dan ketetapan Majelis Tahkim ke 39 Syarikat Islam yang dihasilkan setelah melalui berbagai perdebatan beradu argumentasi sesuai dengan tata tertib musyawarah, yang diakhiri dengan selesainya pemilihan Formatur yang diberi amanat penuh oleh Majelis Tahkim untuk menyusun Dewan Pimpinan Pusat Syarikat Islam periode 2010 s/d 2015, telah diterima oleh seluruh peserta Majelis Tahkim tanpa adanya protes dan penolakan sampai acara ditutup pada tanggal 25 April 2010.
5. Pada tanggal 18 – 21 Juni 2010 Sdr. Fathul Adhim selaku Ketua Dewan Pusat Syarikat Islam yang telah demisioner secara resmi dan sah pada Majelis Tahkim ke 39 Syarikat Islam di Ciaro tanggal 23-25 April 2010, dengan didukung oleh sekelompok orang yang dilatar belakangi oleh berbagai kepentingan yang bersifat pribadi dan kelompok serta adanya nuansa kegiatan politik, telah menyelenggarakan apa yang dinamakan Majelis Tahkim Luar Biasa Syarikat Islam (MTLB SI), diluar aturan organisasi Syarikat Islam dengan membuat dan menanda tangani sendiri Maklumat Majelis Tahkim Luar Biasa, membuat/menanda tangani sendiri, Keputusan Pembentukan Panitia Pengendali dan Panitia Pelaksana serta Undangan Majeleis Tahkim Luar Biasa Syarikat Islam tanpa criteria dan syarat syarat sesuai aturan organisasi Syarikat Islam, yang mana hal tersebut adalah jelas jelas merupakan perbuatan melanggar ketentuan organisasi Syarikat Islam, sehingga MTLB Syarikat Islam tersebut dikwalifikasikan sebagai usaha makar atau bugot yang mengacau dan memecah belah organisasi Syarikat Islam. MTLB tersebut telah mengangkat Sdr.Rahardjo Tjakraningrat sebagai Ketua Umum dan Sdr. Dachlam Abdul Hamid sebagai Sekretaris Jenderal.
6. Bahwa yang menamakan diri DPP Syarikat Islam hasil Majelis Tahkim Luar Biasa (MTLB) Syarikat Islam dengan dukungan kekuatan dana telah menyebar luaskan berita berita tidak faktual dan menyesatkan seperti tidak sahnya Majelis Tahkim ke 39 Syarikat Islam di Ciaro dan lain lain, sehingga beberapa jajaran organisasi dan mereka yang yang tidak memahami dan tidak melakukan tabayun atas berita yang dikembangkan, terseret dalam keberpihakkan membantu usaha apa yang menamakan diri DPP Syarikat Islam hasil MTLB dalam mengacaukan dan memecah belah organisasi Syarikat Islam.
7. Pada bulam Maret 2011 mereka yang melakukan makar itu telah digagalkan mengadakan kerja sama dengan Mahkamah Konstitusi dengan menyebut acaranya sebagai Musyawarah Kerja Nasioanl (Mukernas). Hal tersebut adalah berkat kearifan dan kebijaksanaan serta ketaatan Mahkamah Konstitusi menjaga norma norma hukum dan aturan organisasi kemasyarakatan, setelah menerima surat resmi dan penjelasan yang disampaikan oleh Pimpinan Pusat Syarikat Islam hasil MT 39 SI kepada Mahkamah Konstitusi.
Dengan beberapa penjelasan diatas, maka kami tekankan sekali lagi bahwa Suryadarma Ali selaku Menteri Agama RI dan juga selaku ketua umum PPP telah dijerumuskan oleh Sdr. Rahardjo Tjakraningrat dan Dachlan Abdul Hamid, selaku Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP SI yang Ilegal.
Intan surullaha yan surkum wayusabbit aqdaamakum
Billahi fi sabilil haq.
Jakarta, 28 Rajab 1432 H/30 Juli 2011 M
DEWAN PIMPINAN PUSAT SYARIKAT ISLAM,
LAJNAH TANFIDZIYAH,
TTD
Drs. Djauhari Syamsuddin (Ketua Umum) - Abid Takalamingan, S.Sos (Sekretaris Jenderal)
DEWAN PUSAT,
TTD
DR. Amrullah Ahmad, S.Fil (Ketua) - Drs. Tb. Ivan Prasetia (Sekretaris)
MAJELIS SYAR'I,
TTD
DR. Ade Suherman, SHI,Mpd (Ketua) - KH. Husen Heikal (Sekretaris)