Selasa, 18 November 2008

Usaha mengaburkan cita cita sistem kemasyarakatan Islam

Oleh : Drs.Djauhari Syamsuddin
Sekretaris Jenderal
PIMPINAN PUSAT SYARIKAT ISLAM
Adalah suatu keadaan yang sungguh sungguh sangat perlu mendapat perhatian dan pemikiran umat Islam, terutama para pemimpin dan tokoh-tokoh politik dan kemasyarakatan dan para mubalig, bahwa dalam konstelasi perpolitikan dunia saat ini, suatu gerakan besar sedang digulirkan untuk menguasai bagian bagian dunia yang kaya dengan sumber kehidupan, dimana Indonesia adalah salah satu sasaran papan atas dalam daftar target gerakan ini
Ia adalah suatu gerakan eksplorasi dan eksploitasi dunia yang menyatu dengan suatu gerakan ideologi yang menganut paham sistem kehidupan bebas nilai, yaitu suatu sistem kehidupan bebas yang tidak terikat dan tidak tunduk pada nilai-nilai transendental atau nilai nilai wahyu ilahi. Gerakan ini dijalankan oleh kaum kapitalisme dan imperialisme baru (imperialisme modern) yang selalu memperbaharui strategi dan tehnik penjajahannya dengan cara cara yang halus dan lihay yang tidak mudah dipahami dengan pikiran sederhana.
Indonesia yang kaya dengan berbagai sumber kehidupan dan merupakan wilayah strategis dalam matarantai timur dan barat telah menjadi daerah rebutan dan penghisapan kaum kapitalis dan imperialis penjajajah sejak ratusan tahun yang lalu, dan dilanjutkan hingga saat ini, zaman yang kita sebut zaman merdeka, namun yang hakikatnya kita masih tetap terjajah dalam sistem kehidupan modern.
Gerakan penjajahan modern oleh kaum kapitalisme dunia ini dalam rekayasa operasinya berusaha menjauhkan sistem kehidupan bangsa Indonesia terutama umat Islam dari nilai-nilai wahyu ilahi yang menjadi sumber moral kehidupan bangsa Indonesia.
Kemerdekaan bangsa Indonesia yang diproklamasi-kan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah hasil perjuangan panjang bangsa Indonesia melawan penjajahan kaum kolonial yang kapitalis imperialis, dimana umat Islam dengan ideologinya merupakan pilar utama perjuangan itu. Perjuangan yang mengandung cita cita bahwa bangsa Indonesia ingin hidup dalam keadaan merdeka, memiliki rasa aman dan perlakuan yang adil serta sejahtera lahir dan bathin dalam tuntunan dan rahmat serta ridha Allah SWT.
Perjalanan sejarah dan politik bangsa Indonesia mengisi kemerdekaan selama lebih dari 60 tahun sangat terasa bahwa landasan dan prakteknya banyak yang tidak sesuai dengan landasan perjuangan kemerdekaan, telah membiaskan tujuan yang menjadi harapan cita cita perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia itu.
Kapitalisme dan imperialisme yang melakukan operasi dengan teknologi dan strategi modern (new imperialism) tetap mendapat kesempatan berkembang dan mencengkramkan kukunya di bumi Indonesia.
Sekularisme yang mereka terapkan dan kembangkan adalah merupakan langkah pendahulu dari sistem kehidupan bebas nilai. Intervensi dan penetrasinya dilakukan melalui transformasi budaya dan ekonomi serta infiltrasi teknologi komunikasi dan media informasi.
Kapitalisme Imperialisme adalah gerakan penjajah-an multi dimensi yang berskala besar dan luas serta cangih yang tidak mudah dipantau dan diantisipasi dengan pikiran dan usaha yang sederhana yang diarahkan kepada Indonesia yang kaya dengan sumber kehidupan.
Pendangkalan aqidah umat Islam dan perusakan moral bangsa adalah sasaran tembak pertama dari gerakan ideologi sistem kehidupan bebas nilai yang dijalankan kaum kapitalisme dan inperialisme disamping usahanya memecah belah umat Islam dan bangsa Indoesia dalam kelompok kelompok pemikiran dan klas klas kehidupan.
Gerakan ini memasuki wilayah pendidikan mulai dari taman kanak, sekolah dasar, sekolah menengah sampai perguruan tinggi, tidak ketinggalan perguruan tinggi Islam dan berlanjut kedalam pemerintahan, yang akhirnya menelikung bangsa Indonesia.
Usaha politik pecah belah (devide et impera) ini telah berhasil menjadikan bangsa Indonesia, terutama ummat Islam terkotak kotak dan terpecah belah dalam firkah firkah politik dan golongan golongan yang saling membanggakan diri dan merasa paling benar, terbawa secara tidak sadar dalam arus idelogi sistem kehidupan bebas nilai.
Hal ini telah menyebabkan kekuatan politik ummat Islam menjadi lemah dan sangat mudah untuk diadu domba dan diintervensi oleh musuh musuh Islam sehingga menjauhkan ummat islam dari ideologinya.
Target pertama gerakan ini adalah untuk menimbulkan keragu raguan dalam jumlah besar ummat Islam Indonesia terhadap kebenaran dan kesempurnaan sistem Islam untuk mengatur masyarakat, bangsa dan negara, dan pada gilirannya akan melenyapkan cita-cita ummat Islam Indonesia untuk mewujudkan sistem kemasyarakatan Islam itu dari bumi Indonesia tercinta yang mayoritas penduduknya umat Islam.
Kurangnya perhatian dan kewaspadaan dini para politisi kita yang mayoritas umat Islam dan para pemimpin umat Islam terhadap gerakan besar ini adalah merupakan persoalan masa depan umat Islam dan bangsa Indonesia.
Keadaan dan situasi kehidupan bangsa Indonesia telah terkontaminasi dengan sistem yang mendorong kerusakan moral dan berkembangnya ketidak tundukan terhadap nilai nilai agama, meskipun mereka mengaku beragama. Hal ini telah memberi peluang mudahnya orang melakukan tindakan amoral seperti korupsi dan melegalkan berbagai kemungkaran dan kebathilan seperti porno grafi, porno aksi, perjudian, dan sebagainya.
Pada pemilu 2009 konstelasi politik telah mengakomodir perpecahan kekuatan umat Islam sehingga politisinya menjadi tersebar dalam berbagai parpol yang akan saling berkompetisi.
Salain itu sudah menjadi pengetahuan umum pula bahwa banyak anggota dan pimpinpinan parpol yang ketahuan terlibat dalam kasus kasus yang merendahkan moral dan martabat partainya seperti kasus korupsi, perselingkuhan, pelanggaran aturan dan sebagainya, sehingga hilannya kepercayaan masyarakat kepada parpol parpol.
Dihimbau para tokoh Islam mempertinggi kesadaran untuk menyelamatkan masa depan Indonesia dan dapat menyatukan langkah berjuang untuk menegakkan nilai nilai moral dan agama serta budaya bangsa, serta menempatkan Islam dalam posisi sentral pemelihara kerukunan hidup bersama dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sekarang masanya
o Seluruh komponen bangsa harus sadar dan waspada
o Bangkit berhimpun menyelematkan dan melindungi
o Membangun Indonesia masa depan
o Bekerja memutar roda kemakmuran untuk seluruh rakyat
o Berdasarkan nilai nilai kemanusiaan yang religius dan rasa kebangasaan yang tinggi serta demokrasi yang dilandasi kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
o Menuju kemerdekaan sejati yang mandiri, berkeadilan, sejahtera, aman dan damai

Billahi fi sabilil haq

Tidak ada komentar: